Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Sekedipan Mata

Dalam sunyi, tak ada siapapun. Aku berhenti. Kemudian dunia ini berlari dan Aku tertinggal di garis start. Butuh waktu lama hingga datang pilu, di garis itu kita bertemu. Hangatnya membelaiku, hampir membakar. Tangan ke tangan akhirnya bersambut, estafet mengejar dunia. Sementara Aku gelisah, karena tak lihat garis finishnya di mana.

Dua Ribu Delapan Belas

Tahun ini gue cuma pengen lebih banyak menghargai hidup gue. Bukan karena hidup gue di tahun sebelumnya nggak pernah gue hargai, ya. Tapi lebih pengen enjoy my life lebih dan lebih lagi. Dulu, gue mungkin menjadi pribadi yang belum matang. Orangnya sukar, sukar di sini ya maksudnya adalah nggak mudah berekspresi tentang apa yang lagi dirasain. Gue cenderung memendam perasaan, mulai seneng, sedih, sampe dendam dan sakit hati. Ya mungkin kalo seneng ya keliatan lah ya suka ketawak bareng, tapi kalo sedih dan lain-lain kan jarang banget bisa ditunjukin. Nah, tahun ini gue lagi mau lebih mengekspresikan perasaan-perasaan itu. Biar lebih menghargai hidup aja. Karena menurut gue, hidup kan dinikmati bukan dari perasaan suka cita aja, duka cita juga musti dijalani. Kalo suka terus bukan hidup namanya, itu dongeng. Buat yang baca ini, coba ingetin ya kalo misalnya gue masih suka menyembunyikan perasaan. Namanya juga manusia, suka lupa kalo punya janji, walaupun sama diri sendiri.