Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Lagu Andity dan kekacauan Twitter sore ini

Lagu Andity dan Kekacauan Twitter sore ini Banyak kata yang tak bisa menggambarkan kita, bagaimana kita. sore ini adalah cerita. jika tangis bisa ditumpah, jika luka bisa dibagikan satu persatu, kita iklas menerimanya. tapi perasaan tak bisa begitu, kamu, kamu, kamu, kamu. . . perasaanmu berbeda.   kisah cinta memang paling pelik, perasaan memang sensitif. soal hati memang berbeda dari biasanya, siapa coba main-main pasti dipermainkan. kalau aku boleh pinta Tuhan, jangan aku lagi yang merasakannya. kalau aku boleh pinta ya Tuhan, jangan teman, sahabat dan orang-orang yang aku sayangi lagi yang merasakannya. :( Mungkin egois, tapi aku mohon jangan. jika hidup begitu seimbang, maka seimbangkanlah aku, keluarga, teman-temanku, dan sahabat-sahabatku keseseorang yang baik. bukannya kita juga orang baik, pasti mudah Engkau kasih yang baik juga. aku percaya itu. seseorang pernah bicara tentang kisah Adam dan Hawa yang saling jatuh cinta, dia bilang Hawa terbuat dari tulang rusuk

Listen

“I don’t have to tell you what I’m feeling (what I’m feeling) Don’t need to know for whom your feeling is I just really want to see your face again (see your face again) And those smile I’ve seen when your crying” Lagu Nowhere End dari The S.I.G.I.T  membahana dari dashboard mobil. Ada ketukan-ketukan seirama dengan dentuman drum yang diketuk Fana pada kemudinya. Padahal hampir 2 jam mobilnya berhenti di tol dalam kota. Padahal langit diluar sudah menelan malam ditambah gerimis hujan. Bukan rahasia kota seribu cahaya dengan jutaan kehidupan didalamnya sering membuat orang-orang sekitar menutup telinga oleh suara keluhannya sendiri. Fana kelihatan gelisah, garuk-garuk kepala dengan kesal kenapa bisa stuck selama 2 jam di tol dalam kota. Segala jurus penghilang bete sudah Fana lakukan. Mulai dari mendengarkan lagu dari band favorit, update status di facebook atau twitter, bbm temen-temen sekedar say hello tapi semua tetap nihil. Diputarnya otak dan akhirnya Fana ambil keputus

22 Januari

‘Sulit menunggu sesuatu yang kamu tahu tak akan terjadi ,  tapi lebih sulit berhenti menunggu karena kamu tahu itu hal yang kamu inginkan.’ **             Tara menggenggam erat jemari Noval, seakan- akan esok hari mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Ia melirik kearah tangan kanan kekasihnya yang sudah menggerek sebuah koper besar. Lalu Tara menatap bandara yang terlihat megah dihadapan nya, sekali lagi ia menatap Noval memohon.             Tapi hanya ada segurat senyum diwajah pria itu. Ia seolah tak mau mengerti perasaan Tara dan akan melanjutkan niat nya, ditarik nya Tara memasuki bandara itu. Lalu mereka duduk diruang tunggu.             Dibanding Noval , Tara terlihat lebih gusar. Ia benar-benar ingin menghilangkan hari ini, tak rela rasanya hal ini akan terjadi. “kamu bilang mau kemana? aku lupa, mungkin saja temanku ada yang bertanya” “Abudabi, Tara.”, Noval tersenyum lebar “kenapa kamu gugup begitu ?” Noval menatap Tara dalam.             Tara menggeleng.