Langsung ke konten utama

are you?

dan pada akhirnya kita berteman kembali. Berteman di dunia tanpa batas.

Kadang saya tidak bisa hindari perasaan-perasaan lama yang pernah kita buat sendiri, saya mungkin terlalu malu-malu mengakuinya. Maklum saja jika menyangkut harga diri. Sebenarnya tak perlu di tanya kenapa ketika sebuah hubungan intens yang dilakukan dua orang tiba-tiba harus merenggang, ada banyak hal yang berubah diantara keduanya. Kadang lingkungannya juga berubah. Yah... meskipun jatuh cinta itu sudah biasa, tapi ketika perasaan cinta sudah tak terakui oleh keduanya pasti sakit rasanya.
Tapi saya tidak lupa bahwa cinta adalah harga diri yang harus di usung tinggi. Meski kadang perasaan sakit harus dipendam sendiri, apalagi cuma cemburu yang menguras hati. Tak perlu kan saya mengucap maaf untuk sesuatu yang bukan kesalahan.

Beberapa waktu lalu saya sudah bulatkan tekad. Menatap masa depan dengan mantap sambil menggenggam cita-cita yang tak muat adalah tujuan. Membiarkan hati ini kosong dulu lalu menganggap terisi kembali itu hadiah. Kali ini biarkan saja warna-warna hijau itu  menyala-nyala dalam layarmu. Jangan sampai menganggu, apalagi menarik kembali ucapan-ucapan yang dulu. ah... sepertinya tidak mungkin.

:) echa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Andity dan kekacauan Twitter sore ini

Lagu Andity dan Kekacauan Twitter sore ini Banyak kata yang tak bisa menggambarkan kita, bagaimana kita. sore ini adalah cerita. jika tangis bisa ditumpah, jika luka bisa dibagikan satu persatu, kita iklas menerimanya. tapi perasaan tak bisa begitu, kamu, kamu, kamu, kamu. . . perasaanmu berbeda.   kisah cinta memang paling pelik, perasaan memang sensitif. soal hati memang berbeda dari biasanya, siapa coba main-main pasti dipermainkan. kalau aku boleh pinta Tuhan, jangan aku lagi yang merasakannya. kalau aku boleh pinta ya Tuhan, jangan teman, sahabat dan orang-orang yang aku sayangi lagi yang merasakannya. :( Mungkin egois, tapi aku mohon jangan. jika hidup begitu seimbang, maka seimbangkanlah aku, keluarga, teman-temanku, dan sahabat-sahabatku keseseorang yang baik. bukannya kita juga orang baik, pasti mudah Engkau kasih yang baik juga. aku percaya itu. seseorang pernah bicara tentang kisah Adam dan Hawa yang saling jatuh cinta, dia bilang Hawa terbuat dari tulang r...

Rambut Panjang

Kita adalah rambut panjang dikepala manusia. Terurai beramai ramai dari atas kebawah. Menunggu tumbuh dari yang tidak ada menjadi sepanjang yang kamu suka. Pilihannya terserah.... Ingin pendek, sebahu, atau panjang sepunggung. Masalah panjangnya tergantung dari yang punya kepala. Tapi jangan sampai lupa, keputusan paling utama adalah pencukur. Kita adalah rambut manusia. Dijaga dan dilindungi terserah oleh yang memiliki. Menjadi lembut dan  jatuh bukan urusan pencukur atau penjaga salon tapi kemampuan uang yang bicara. Kita adalah rambut panjang. Pembeda dari wanita dan pria yang sebaya. Menjaga rambut seperti kehidupan. Dibiarkan salah tapi dipangkas malah melanggar syariah. Menjaga rambut seperti menjaga perawan. Diikat menjadi rusak perlahan tapi di gerai malah menggangu penglilhatan.

Toko Buku

Kita pernah bertemu. Di sebuah toko buku. Berbincang seperti sudah saling mengenal jauh. Kemudian menarik senyum satu persatu. Aku perhatikan bentuk wajahmu diantara sela-sela buku. Mengintip malu-malu. Wajah yang merah seperti tertangkap basah. Mata yang ramah juga teduh mengajak aku bicara tanpa kata. Rambutnya sedikit panjang. Alis tebal. Hidung mancung dan bibir kecil tipis yang terlihat bawel. Tidak tampan. Tapi senyummu manis. Apa ini terlihat keterlaluan? mengingat seorang dirimu begitu jauh. Salah siapa yang menegur seorang tak dikenal di toko buku. Mengajak diskusi asal dengan modal "sendirian?" Mungkin salahku, menjawab pertanyaan asing terlalu cepat. Tapi ini kesalahanmu karena mengikuti langkah kakiku. Apa aku terlalu percaya diri untuk bilang kamu menyengaja. atau alasan karena datangmu juga sendirian. Jadi merasa sependerita dan sepenanggungan. Ini hanya sekali. Seperti ada sesuatu saat di toko buku. Berjalan seperti sepasang sepatu sambil bercengkrama. T...