Langsung ke konten utama

Menyukai Pagi

Bagiku waktu selalu pagi. Diantara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah.
Ketika janji-janji baru muncul seiiring embun menggelanyut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan.
Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi.
Pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi, malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan dan helaan nafas tertahan.

Masalah ini bukan soal waktu, justru waktu akan mengkhianati semuanya. Semakin lama akan semakin sakit.
Aku tidak tahu cerita selanjutnya. Tetapi sejak hari itu, malam-malam terasa lebih panjang oleh helaan nafas tertahan. Gerakan tubuh resah. Mimpi-mimpi buruk. Terbangun berkali-kali di tengah malam. Mencari pegangan di gelapnya kamar. Mendekap sesuatu. Tertunduk. Seolah-olah melihatnya, tapi ia sungguh tidak ada di sekitar. Seolah-olah mendengarnya, tapi ia sungguh jauh dari jangkauan.

Aku tidak tau apakah ia menyukai pagi. Bagiku pagi selalu indah. Aku tidak tahu hingga saat aku menyadari siklus yang pernah kulewati sekarang sedang terjadi padanya. Pria yang tampan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURHAT #1

Lagi dilanda rindu nih. Biasanya tiap pagi ada yang matiin alarm, nyuciin baju dan sprei, adanya bangunin buat berangkat kerja, ada temen beli jajan ke warung emak isal, ada temen ke Indomaret, ATM dan toko pakan kucing langganan. Sekarang Aku apa-apa sendiri. Udah hampir sebulan teman tidur alias adikku tertjinta mesti merantau ke Malang-Jawa Timur demi menggapai cita-cita. Dari awal kelas 12, sebenernya gue yang paling semangat sih untuk ngarahin sebenernya passion Ade Nur ke mana. Dia banyak konsultasi sampe belajar tes dan lain-lain yang dibutuhkan. Sampai akhirnya ikutan tes masuk PTN, kayak SNMPTN, SBMPTN, UM Undip dan SIMAK UI. Dan terterimalah di UNBRAW, dengan jurusan favoritnya yaitu Antropologi. Alhamdulillah. Seneng dengernya, semangat juga ngurusin ina ini, ita itu yang diperluin. Sampe anter pindahan dan ospek juga. Tapi pas pulang, gue mewek. Yha, gimana nggak sedih, ya. Selain jadi Adik, Ade Nur mungkin bisa dibilang teman baik, teman curhat terpecaya untuk hal-h

ALIHKAN

Damai di dalam jiwa yang sering kita rasa dan perasaan terlena yang sering kita ungkap itu tak lagi ada. Mungkin dimakan oleh kayu-kayu harapan yang pernah kamu buat, atau mungkin sudah habis dimakan rayap-rayap yang kelaparan karena rumah itu tak pernah jadi. Beberapa hari ini aku selalu bertanya pada Tuhan yang aku tahu meskipun aku tak bertanya padanya Dia selalu menjawab semuanya. Apa yang aku pertanyakan adalah kenyataan. . . Logika yang sudah begitu lama kau puja.