"aku tak butuh kesahmu.
dengarkan aku.
kali ini aku pinta kau dengarkan aku."
Tanganmu dikepala. menyuruhnya terus kebawah menengelamkan frustasi. wajahmu penuh amarah dan aku tak dengar suara penjaga itu. aku tak dengar suara sang pelindung yang dijanjikan Tuhan.
apa Tuhan bohong tentang dia? ah, tapi aku percaya.
betapa bodohnya aku. menunggu seseorang yang tak pernah bicara apapun selain kata pergi malam ini.
"tolong pergi dari sini"
"gue bilang PERGI!!!!!!!!!"
Untuk kesekian kalinya aku mendengar teriakanmu yang keras. aku resah, aku pikir aku demam. Demam karena terlalu setia kepadamu. Selama ini kita hanya berputar-putar pada kenyataan meskipun aku tidak peduli. Sungguh aku tidak pernah yakin dengan perasaanku. Caramu yang membuat aku tak bisa hidup tanpamu membuat larut dan inginkan kamu untuk tetap bersamaku. Sungguh, ini bukan seperti hidupku.
Bukan sekedar sesuatu yang kamu ambil dari diriku lalu kamu kembalikan.Sungguh ini bukan seperti hidupku. Aku selalu membuat alasan menahanmu karena aku ingin lubang di hati ini hilang.
Aku sadar ini terlalu lucu untukku katakan. Kenapa dari sekian banyak orang yang terluka hanya aku yang butuh diselamatkan?
aku ingin kau tetap disini. Karena aku tidak menemukan apapun ketika aku kehilangan cahaya.
Komentar
Posting Komentar